
Efek rumah kaca adalah efek yang terbentuk dari polusi udara
yang menahan cahaya matahari untuk dipantulkan. Sebenarnya efek rumah kaca
terbentuk karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2).
Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer meningkat karena proses pembakaran
pabrik-pabrik, bahan bakar minyak diakrenakan
populasi kendaraan semakin lama semakin tinggi, dan bahan-bahan organic
lainnya yang telah tidak dapat diimbagi oleh tumbuhan untuk menyerapnya. Maka
dari pada itu gas karbon dioksida naik ke udara dan menyebabkan efek ini.
Tetapi gas CO2 bukanlah satu-satunya yang bertanggung jawab
atas terjadinya efek rumah kaca, karena masih banyak gas-gas yang ikut
berperan. Contohnya, klorofluorokarbon atau biasa disebut CFC yang dihasilkan
oleh Air Conditioner dan kulkas. Sekarang setiap rumah pasti memiliki 2 benda
penghasil gas CFC tersebut sehingga menyebabkan gas ini dihasilkan secara
berlebihan. Juga ada beberapa gas lain seperti nitogen monoksida dan nitrogen
dioksida yang sama berbahaya dengan gas CFC dan CO2.
Efek rumah kaca menyebabkan banyak sekali kerugian pada
bumi. Salah satu yang paling dirasakan masyarakat adalah meningkatnya suhu bumi
yang biasa disebut pemanasan global atau global warming. Cahaya matahari yang
masuk ke bumi diserap oleh atmosfer sebanyak 25 %, 25% oleh awan, 45% diserap
oleh permukaan bumi, dan sisanya akan dipantulkan kembali dalam bentuk sinar
inframerah. Pada saat dipantulkan, sinar inframerah tersebut terhalang oleh gas
CO2 dan pertikel lain sehingga sinar tersebut terpantul kembali ke permukaan
bumi maka terjadilah pemanasan global.
Pemanasan global telah menyebabkan kenaikan suhu bumi
menjadi sangat panas. Sebagai contoh, suhu di bagian Alaska telah meningkat 5
derajat dalam kurun waktu hanya 50 tahun. Hal ini menyebabkan es di gunung dan
di samudra artik banyak yang mencair. Es yang mencair tidak tanggung-tanggung,
pernah dilaporkan ada es yang mencair lebih besar dari sebuah kota. Hal ini
juga menyebabkan kenaikan level air laut secara global. Kenaikan air ini
menjadi warning bagi kota dan pulau yang rendah seperti belanda, karena bisa
jadi pulau yang ada sekarang akan tertutup air dalam kurun waktu dekat.
Tetapi masyarakat telah sadar akan bahaya yang dihadapi jika
global warming tidak ditindak lanjuti. Maka dari pada itu sangat banyak
program-program diseluruh dunia yang mengadakan penghijauan dan perbaikan taman
guna memperbanyak tumbuhan hijau yang dapat menyerap gas yang berbahaya bagi
bumi. Program seperti ini sangat marak apalagi di Negara tropis seperti
Indonesia. Akhir-akhir ini telah banyak taman kota yang dibangun dan
dihijaukan. Mengingat bahwa Indonesia adalah Negara dengan populasi kendaraan
yang tidak bisa dibilang sedikit terutama di kota-kota besar, penghijauan
adalah hal penting yang harus dilakukan
agar pemanasan global dapat ditanggulangi.
kalau efek doppler ada ndk ya?
BalasHapuswah ngeri juga ya efek rumah kacanya
BalasHapuswoooo,
BalasHapusefek rumah kaca ternyata....
thanks artikelnya membantu tugas sekolah ..
BalasHapuskunjungi blog kami seputar handphone terbaru : asdphone.blogspot.com
penggunaan AC + kulkas bahaya juga bagi kesehatan manusia
BalasHapus