Rabu, 29 Oktober 2014

Efek Rumah Kaca




Efek rumah kaca adalah efek yang terbentuk dari polusi udara yang menahan cahaya matahari untuk dipantulkan. Sebenarnya efek rumah kaca terbentuk karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2). Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer meningkat karena proses pembakaran pabrik-pabrik, bahan bakar minyak diakrenakan  populasi kendaraan semakin lama semakin tinggi, dan bahan-bahan organic lainnya yang telah tidak dapat diimbagi oleh tumbuhan untuk menyerapnya. Maka dari pada itu gas karbon dioksida naik ke udara dan menyebabkan efek ini. 


Tetapi gas CO2 bukanlah satu-satunya yang bertanggung jawab atas terjadinya efek rumah kaca, karena masih banyak gas-gas yang ikut berperan. Contohnya, klorofluorokarbon atau biasa disebut CFC yang dihasilkan oleh Air Conditioner dan kulkas. Sekarang setiap rumah pasti memiliki 2 benda penghasil gas CFC tersebut sehingga menyebabkan gas ini dihasilkan secara berlebihan. Juga ada beberapa gas lain seperti nitogen monoksida dan nitrogen dioksida yang sama berbahaya dengan gas CFC dan CO2.

Efek rumah kaca menyebabkan banyak sekali kerugian pada bumi. Salah satu yang paling dirasakan masyarakat adalah meningkatnya suhu bumi yang biasa disebut pemanasan global atau global warming. Cahaya matahari yang masuk ke bumi diserap oleh atmosfer sebanyak 25 %, 25% oleh awan, 45% diserap oleh permukaan bumi, dan sisanya akan dipantulkan kembali dalam bentuk sinar inframerah. Pada saat dipantulkan, sinar inframerah tersebut terhalang oleh gas CO2 dan pertikel lain sehingga sinar tersebut terpantul kembali ke permukaan bumi maka terjadilah pemanasan global.

Pemanasan global telah menyebabkan kenaikan suhu bumi menjadi sangat panas. Sebagai contoh, suhu di bagian Alaska telah meningkat 5 derajat dalam kurun waktu hanya 50 tahun. Hal ini menyebabkan es di gunung dan di samudra artik banyak yang mencair. Es yang mencair tidak tanggung-tanggung, pernah dilaporkan ada es yang mencair lebih besar dari sebuah kota. Hal ini juga menyebabkan kenaikan level air laut secara global. Kenaikan air ini menjadi warning bagi kota dan pulau yang rendah seperti belanda, karena bisa jadi pulau yang ada sekarang akan tertutup air dalam kurun waktu dekat.


Tetapi masyarakat telah sadar akan bahaya yang dihadapi jika global warming tidak ditindak lanjuti. Maka dari pada itu sangat banyak program-program diseluruh dunia yang mengadakan penghijauan dan perbaikan taman guna memperbanyak tumbuhan hijau yang dapat menyerap gas yang berbahaya bagi bumi. Program seperti ini sangat marak apalagi di Negara tropis seperti Indonesia. Akhir-akhir ini telah banyak taman kota yang dibangun dan dihijaukan. Mengingat bahwa Indonesia adalah Negara dengan populasi kendaraan yang tidak bisa dibilang sedikit terutama di kota-kota besar, penghijauan adalah hal penting yang harus  dilakukan agar pemanasan global dapat ditanggulangi.  

5 komentar:

  1. kalau efek doppler ada ndk ya?

    BalasHapus
  2. wah ngeri juga ya efek rumah kacanya

    BalasHapus
  3. woooo,

    efek rumah kaca ternyata....

    BalasHapus
  4. thanks artikelnya membantu tugas sekolah ..

    kunjungi blog kami seputar handphone terbaru : asdphone.blogspot.com

    BalasHapus
  5. penggunaan AC + kulkas bahaya juga bagi kesehatan manusia

    BalasHapus

Dilarang kerang menggunakan kata - kata yang berbau SARA. Blog ini dilindungi oleh undang - undang ITE yang berlaku di Indonesia.