Baterai
merupakan sumber listrik bagi kebanyakan perangkat elektronik saat ini. Bahkan
hampir semua menggunakan baterai sebagai sumber dayanya. Kini saya akan
memberikan penjelasan tentang beberapa jenis baterai yang beredar di pasaran.
Anda tentu mengenal baterai li-ion atau lithium ion bukan? Baterai ini adalah
jenis baterai yang paling banyak digunakan oleh gadget zaman sekarang. Tetapi
sebenarnya masih banyak jenis baterai yang kalian belum ketahui. Nah, saya akan
menjelaskannya untuk anda.

Baterai Nickel Cadmium (NiCad) yang diproduksi
pertama kali tahun 1946, merupakan baterai yang dibuat dari campuran Nikel dan
Cadmium. Keunggulannya adalah ringan, lebih awet, charging efisien, dan
hambatan internal yang kecil sehingga tegangannya stabil. Tegangan baterai
NiCad adalah 1,2 Volt, dengan kecepatan penurunan energi 10% per bulan. Dalam
penggunaan sehari-hari, baterai NiCad ini bisa diadu dengan baterai alkalin.
Kekurangan baterai NiCad adalah biaya pembuatannya mahal, kapasitas berkurang
jika tidak baterai dikosongkan (memory effect), dan tidak ramah lingkungan
(beracun).
Baterai
NiMH
Baterai Nickel-Metal Hydride (NiMH) yang
dikembangkan akhir tahun 1980 adalah pengembangan baterai NiCad dengan
kapasitas lebih besar dan tidak menggunakan senyawa kimia sehingga tidak
berbahaya bagi lingkungan. Dengan ukuran yang sama, baterai NiMH berkapasitas 2-3 kali lebih besar dibandingkan NiCad, dan memory effect sudah berkurang.
Tegangan baterai NiMH adalah 1,2 V dengan kecepatan penurunan energi 30% per
bulan. Contoh ponsel yang menggunakan baterai jenis ini : Nokia 2110, Nokia 3110, Siemens C11, Motorola D520.

Lithium-ion (Li-ion)
Baterai ini paling banyak digunakan untuk
perangkat elektronik karena rasio energi dan berat paling baik, tanpa memory
effect (bisa di-charge kapan saja), bentuk sangat fleksibel, ringan, dan
kehilangan daya saat digunakan paling kecil. Ditemukan pertama kali tahuan 1960
di Bell Labs. Kekurangannya adalah umur pakainya tergantung dari lama pembuatan
dan seringnya frekuensi di-charge. Tegangan baterai Li-Ion ini adalah 3,6/3.7
V. Jika disimpan dalam kondisi penuh, kecepatan penurunan energinya adalah 5%
per bulan.
Lithium-Polymer (Li-Po)
Merupakan pengembangan dari Li-Ion. Mulai
digunakan untuk perangkat elektronik sejak tahun 1996, biaya pembuatan Li-Po
lebih murah dibandingkan Li-Ion, dan lebih tahan terhadap kerusakan fisik.
Tegangan baterai Li-Po adalah 3,7 V, dengan kecepatan penurunan energi 5% per
bulan. Kapasitas penyimpanan energi Li-Po 20% lebih tinggi dibanding Li-Ion,
300% lebih tinggi dibandingkan daya simpan NiCad dan NiMH. Saat ini jumlahnya
belum sebanyak baterai Li-Ion sehingga harga per unitnya juga lebih mahal.
Contoh ponsel atau gadget: Samsung SGH-Z170
Batere Original & Non Original
Istilah baterai Ori dan non-ori ini umum
diperkenalkan kalangan pedagang. Baterai original (ori) adalah baterai yang
resmi dikeluarkan vendor ponsel untuk ponsel tipe tertentu. Baterai ini
memiliki kode atau nomor seri yang menunjukkan informasi asal pabrik dan tahun
pembuatannya. Sedangkan baterai non original (non-ori) merupakan baterai yang
dibuat oleh pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan produsen ponsel.
Produsen baterai non-ori hanya membuat baterai dengan jenis, ukuran dan
kapasitas yang cocok dengan ponsel tertentu. Karena itu, umumnya baterai
non-ori lebih banyak ditemukan pada merek ponsel yang laris seperti Nokia.
Pabrik pembuat baterai non-ori yang utama
adalah Cina, dan ada sedikit dari Taiwan. Meski demikian, produsen baterai
original (Nokia, Motorola, Sony Ericsson) juga memesan baterainya ke Cina untuk
mendapatkan harga murah. Tentu saja mereka mensyaratkan standar, spesifikasi
dan kontrol kualitas yang tinggi terhadap baterainya, karena terkait langsung
dengan citra dan kinerja ponselnya.
Sifat utama baterai non-ori adalah harganya
sangat murah. Sebagai contoh, harga baterai Nokia 6600 BL-5C asli Rp 240.000,
sedangkan baterai non-ori berkualitas baik dengan jenis, ukuran dan kapasitas
yang sama persis, harganya hanya Rp 60.000. Baterai non-ori ini juga
bermacam-macam kualitasnya, mirip istilah aksesoris mobil. Istilah KW1 untuk
baterai non-ori kualitas terbaik dengan harga 25% baterai original, KW2 dengan
harga sekitar 15% hingga KW3 yang sekitar 10% harga baterai asli.
Dengan harga yang berbeda sangat jauh itu,
tentu saja ada yang dikorbankan. Ada tiga hal bisa dikorbankan untuk membuat
baterai yang jauh lebih murah, yaitu mengurangi margin keuntungan, mengurangi
kapasitas (daya tahan) dan menghilangkan pemutus arus (battery charge
controller), sebuah komponen kecil yang ditanam dalam baterai untuk
menghentikan proses pengisian jika baterai dianggap telah penuh. Tanpa adanya
pemutus arus ini baterai beresiko panas berlebih dan dalam kondisi yang
mendukung, baterai bisa meledak. Jadi, jika masih ingin tetap membeli baterai
non-ori, lebih baik beli yang kualitas terbaik. Toh, harganya juga sangat murah
dibanding baterai aslinya.
Nah
itulah beberapa contoh baterai yang banyak digunakan saat ini. Semoga dapat
membantu anda dalam memilih baterai yang akan digunakan pada perangkat elektronik
anda.
Wah bagus nih.. aku dari dulu bingung bedanya li-ion dan li-po.. akhirnya menger :D
BalasHapusnice banget infonya bro
BalasHapusinfonya lengkap banget nice bro
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnice info tentang battery
BalasHapus